BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelankaan sumberdaya
alam. Akhir-akhr ini masyarakat terutama di negara industri sampai memperbincangkan persolan kelangkaan
SDA dan peruskanlingkungan hidup. Masalah ini bersumber pada buku “ the limits
to growth “ batas –batas pertumbuhan yang diramalkan bahwa jika kecenderungan pertumbuhan penduduk
dunia, industrialisasi, pencemaran, produksi makanan dan menipisnya SDA terus
berlaku tanpa perubahan, maka batas-batas pertumbuhan di planet kita ini akan
tercapai dalam waktu 100 tahun mendatang. Hal inilah yang menjadi
ketakutan
kita agar lebih menjaga kelestarian lingkungan hidup, tentu hal itu tidak lepas
dari peran perlakuan kita terhadap alam.
Dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang begitu pesat serta
perubahan gaya hidup, maka kebutuhan akan sumber daya alam semakin meningkat
pula. Namun dalam pemanfaatan sumber daya alam cenderung di lakukan secara
tidak terkontrol sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan, disamping itu
kemajuan di bidang teknologi juga telah berhasil memanfaatkan sumber daya alam
yang ada secara berlebihan.
Berbagai akibat buruk yang
tak terhindarkan seperti menipisnya lapisan ozon, pemanasan global, kehancuran
biota dan berbagai dampak lain yang cukup memperihatinkan sudah menjadi
konsekuensi mutlak dan proses dinamisasi kemajuan IPTEK yang tidak terkendali
di mana penggunaan IPTEK yang tidak
tepat guna.
Kesadaran akan bahaya
lingkungan dan kelangkaan telah mendorong
manusia untuk memanfaatkan SDA secara hati-hati. Mereka menyadari hanya
perencanaan yang bijaksana yang akan memungkinkan manusia dapat menikmati
kemajuan. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya alam haruslah selalu
mengingat adanya pelestarian daya dukung lingkungan untuk mencapai
kesinambungan.
Maka dari itu jurusan Geografi FMIPA
Universitas Negeri Makassar sebagai lembaga pendidikan masih perlu untuk terus
mengembangkan wawsan keilmuan secara global untuk memperoleh solusi terhadap
tantangan kemajuan IPTEK yang berpengarruh terhadap lingkungan hidup baik itu
dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusia.
B. Tujuan Praktek Lapang
Kegiatan praktek lapang
Pengetahuan lingkungan bertujuan untuk :
1.Sebagai sarana informasi dan studi
mahasiswa dalam menyongsong era globalisasi yang menuntut terciptanya kaum
intelek.
2. Sebagai sarana untuk memberi
pemahaman terhadap mahasiswa agar lebih menjaga dan melestarikan lingkungannya.
3. Sebagai sarana pengembangan kualitas
sumber daya manusia yang diharapkan mampu mengelola sumber daya alam yang
dimilikin oleh bangsa Indonesia saat ini.
C. Manfaat Praktek Lapang
Setelah melakukan praktik lapang ini, mahasiswa
mampu :
1. Menganalisa hubungan manusia dan lingkungannya.
2. Menyimpulkan bagaimana perhatian masyarakat terhadap pelestarian lingkungan.
3. Membandingkan kondisi lingkungan yang dulu dengan
yang sekarang, dengan melihat seberapa besar kerusakan yang terjadi.
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian Lingkungan
hidup
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.23 Tahun
1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, pada pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Perilaku manusia yang baik terhadap lingkungan,akan
menghasilkan suatu yang baik pula bagi manusia.Sebaliknya perbuatan pencemaran
dan merusak lingkungan akibat buruknya
akan kembali menimpa manusia. Oleh karena itu manusia dan lingkungan
merupakan satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan.
Unsur-unsur lingkungan hidup antara lain :
a.
Unsur Abiotik
Unsur abiotik disebut juga unsur fisik adalah unsur
lingkungan hidup yang terdiri dari benda-benda tidak hidup seperti tanah, air,
udara, iklim,dataran, lautan dan sungai. Benda-benda tak hidup sangat menunjang
kebutuhan faktor biotik di dalamnya.Lingkungan abiotik yang baik, akan menunjang
kehidupan makhluk hidup agar tetap tumbuh dengan baik dan dapat berkaembang
baik. Sebaliknya, lingkungan abiotik
yang jelek tidak mendukung makhluk hidup yang ada di dalamnya. Sehingga, akan mengakibatkan kepunahan bagi
makhluk hidup tersebut.
b.
Unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur lingkungan hidup myang terdiri
dari makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik. Keempat
unsure ini saling berhubungan satu sama lain. Tumbuhan memperoleh unsur hara
dari jasad renik, timbuhan dimakan hewan dan manusia, hewan dan manusia mati
dan diuraikan oleh jasad renik menjadi unsurehara. Proses ini berlangsung
terus-menerus menjadi siklus.
c.
Unsur sosial budaya
Unsur sosial budaya adalah lingkungan sosial dan budaya
yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam
perilaku sabagai makhluk sosial. Unsure sosial budaya manusia ini yang berperan
dalam perubahan lingkungan untuk keerluan hidup manusia seperti, bangunan
mesjid,sekolah.
Sifat lingkungan hidup ditentukan oleh beberapa faktor yaitu antara lain :
1. Jenis dan
jumlah masing-masing unsur lingkungan hidup.
2. Hubungan atau
interaksi antara unsur dalam lingkungan hidup.
3. Kelakuan atau
kondisi lingkungan hidup
4. Faktor non
material misalnya:suhu,cahaya,dan lain-lain.
B. Lingkungan Hidup sebagai
Sumber Daya
Sumber daya merupakan semua unsur
biofisik yang dengan nyata atau
potensial dapat memenuhi kebutuhan manusia. Sumber daya merupakan faktor
produksi yang dimobilisasikan dalam suatu proses produksi dan aktifitas ekonomi
yang meliputi adanya modal tenaga kerja energi dan lain-lain
Sumber daya diantaranya adalah sumber daya alam dan
memberikan manfaat kepada makhluk hidup utamanya manusia. Namun dalam
penggunaan dan pemanfaatannya manusia tidak sadar akan adanya masalah
lingkungan hidup.
Masalah lingkungan yang pada hakekatnya merupakan
masalah ekologi lingkungan. Masalah tersebut timbul akibat.perubahan lingkungan
yang menyebabkan lingkunga itu tidak atau kurang sesuai lagi dalam mendukung
kehiduoa manusia. Selain itu manusia harus berinteraksi terhadap lingkungan
alam sekitarnya, sumber daya alam dan sumber daya manusia sangat penting sekali
dalam menunjang pola lingkungan yang baik.
Tingkat ketersediaan dan kelangkaan sumber daya
memberikan indikasi tentang bagaimana seharusnya mengelola sumber daya yang
langka dimaksud agar tidak mengancam kelestariannya dengan tanpa dan atau
meminimalkan terjadinya degradasi lingkungan. Macam dan karakterisasi sumber
daya tidak hanya menggambarka bagaimana pentingnya sumber daya tersebut tetapi
yang lebih penting adalah bagaimana sebaiknya sumber daya itu dikelola agar
memenuhi kebutuhan ummat manusia tidak hanya masa kini, tetapi juga pada masa
yang akan datang.
Sumber daya yang tersedia di alam biasa disebut dengan
sumber daya alam, sedangkan sumber daya yang dimiliki dan berdaya guna dalm
diri manusia disebut sumber daya manusia. Dalam menggali dan mendayagunakan
sumber daya tersebut secara lebih terarah dan produktif perlu pengelolaan,
pengurusan dan pengaturan pemanfaatannya secara terprogram. Pekerjaan
penggalian dan pendayagunaan tersebut harus dilakukan oleh manusia itu sendiri,
sementara orang lain, misalnya manajer atau pemimpin hanya data membantu dan
mengarahkannya.
Dalam menggali sumber daya alam, sikap mental berperan
sebagai pendamping hati nurani, sekaligus sebagai motor penggerak untuk
menggali potensi diri manusia. Oleh karena itu, sikap mental tersebut perlu
dibina dan dibentuk dan persiapkan sejak awal, yaitu sejak manusia itu
dilahirkan terutama pada masa kanak-kanak di dalam lingkungan keluarga.
Selanjutnya dikatakan bahwa lingkungan hidup merupakan
sistem yang meliputi:lingkungan alam hayati, lingkungan alam non hayati,
lingkungan buatan dan lingkungan sosial yang mempengaruhi peri kehidupan dan
kesejahteraan manusia dan makhluk lainnya. Istilah “Lingkungan Hidup” dan
lingkungan dipakai dalam pengertian yang sama, sebagaimana tercantum dalam
pasal 1 UU No.4 Tahun 1982, bahwa lingkunga hidupm alami (hayati dan non
hayati) merupakan lingkungan yang tatanan ekosistemnya belum mendapatkan dampak
kegiatan manusia. Lingkungan hidup buatan (binaan) dengan pengembangan
teknologi yang merupakan wujud dan niminasi manusia. Sedangkan lingkungan hidup
sosial merupakan wujud dan hubungan antara manusia dan sesamanya. Ketiganya
saling berkaitan yaitu antara ekosistem, teknosistem dan sosiosistem.
Adapun peranan manusia dalam melestarikan lingkungan
hidup antara lain:
Ø Dalam memanfaatkan sumber-sumber alam yang tersedia, manusia perlu
memperhatikan juga segi pengelolaannya.
Ø Kelangsungan hidup manusia sangat tergantung pada kelestarian
ekosistemnya.
Ø Pemanfaatan sumber alam ditujukan untuk peningkatan kesejahteraan
hidup manusia dan untuk meningkatkan kualitas ekosistemnya.
Ø Pengelolaan ekosistem hutan pada masa yang akan dating, merupakan
perpaduan antara kehutanan pertanian,peternakan,perikanan dengan memperhatikan
aspek-aspek ekologis, biologis dan sosial budaya masyarakat.
Ø Kearifan terhadap lingkungan hidup tedapat baik ada masyarakat
tradisional maupun masyarakat
C.
Sumber Daya Alam
Sumber daya alam
merupakan segala sesuatu yang ada di permukaan bumi (alam) yang dapat berdaya
guna,sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia secara berkelanjutan.
Sumber daya alam dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
v Berdasarkan pemanfaatannya;sumber
daya alam dibedakan dalam dua kategori utama yaitu:
1.
Sumber
daya alam yang bisa dimanfaatkan secara langsung seperti udara segar, air segar
dari sungai dan danau serta bahan makanan dari tanaman .
2.
Sumber
daya alam yang tidak dapat dinikmati secara langsung atau perlu diolah lebih
lanjut seperti minyak, besi,air tanah dan lain-lain.Diperlukan ilmu pengetahuan
dan teknologi proses produksi, untuk mengestrak,memproses dan merubah sumber
daya jenis ini untuk bisa digunakan oleh umat manusia.
v Berdasarkan tipe atau jenisnya.Ada
tiga tipe SDA yaitu:
1.
SDA
yang tidak pernah habis
SDA jenis ini selalu tersedia
sepanjang kurun waktu kehidupan manusia
seperti misalnya lahan pertanian,angin,sinar matahari, air, tanah, gelombang
dan sebagainya.Pemanfaatan SDA jenis ini bisa dieksploitasi sesuai dengan
kebutuhan manusia sepanjang masa. Sumber daya ini bersifat permanen tapi tidak
bisa diproduksi oleh manusia. Penggunaan sumber daya jenis ini tidak
mengurangii kemampuannya untuk mendukung kebutuhan umat manusia.Oleh karena
itu,ketergantungan terhadap sumber energi dari SDA yang tidak bisa diperbaharui
bisa dialihkan kepada SDA sejenis.
2.
SDA
yang tidak bisa diperbaharui
SDA jenis ini meliputi SDA yang
menyuplai energi seperti minyak, gas alam, uranium dan batubara, serta mineral
yang non energi seperti tembaga,
aluminium dan lain-lain. SDA jenis ini adalah
SDA yang berada dalam jumlah yang tetap berupa deposit mineral (mineral deposit) di berbagai tempat
di muka bumi, SDA jenis ini bisa habis baik karena mereka tidak bisa digali
oleh proses alam (tembaga, aluminium) maupun karena proses pergantian
alamiahnya berjalan lebih lambat dari jumlah pemanfaatannya
(minyak,batubara). Ketika SDA jenis ini (terutama berupa sumber energi)
digunakan, mereka akan merubah menjadi bentuk yang kurang bermanfaat seperti
panas dan gas dari proses dan pembakaran.SDA jenis ini serlain secara fisik
akan habis, paling tidak akan menjadi tidak fleksibel secara ekonomi karena
semakin mahal untuk mengeksploitasi SDA yang tersisa.
3.
SDA yang secara potensial bisa diperbaharui
SDA jenis ini adalah sumber daya
yang bisa habis dalam jangka pendek jika digunakan dan dicemari secara ceat
tetapi akhirnya dapat diganti melalui
proses alam, misalnya pohon-pohon
dihutan,rumpit di padang rumut, deposit air tanah,udara segar dan
lain-lain.Tapi itu tidak berarti bahwa SDA jenis ini tidak bisa habis atau
pasti bisa diperbaharui,hal ini tergantung dari tingkat eksploitasi dan
pemanfaatannya.
Jika kembali,maka SDA
jenis ini bisa berkurang bahkan habis terutama untuk jangka waktu tertentu.SDA
jenis ini bisa dipertahankan ketersediaannya jika proses eksploitasinya.
Atau pemanfaatannya
berada pada titk produksi yang sustainable yaitu pada kondisi dimana SDA itu
bisa dimanfaatkan tanpa mengurangi kemampuannya untuk memproduksi kembali ada
suatu wilayah tertentu atau seluruh dunia.
Jika pemanfaatan SDA ini
melebihi tingkat sustainable tersebut, maka suplai atau penawaran SDA jenis ini
akan berkurang atau bahkan habis yang akhirnya mengakibatkan kepada proses
degradasi lingkungan.
Perlunya pelestarian sumber
daya alam pada prinsinya agar nilai sumber daya itu relative tetap dari waktu
ke waktu.Hal ini sejalan dengan bertambahnya waktu nilai sumber daya akan
mengalami penurunan sehingga kualitas lingkungan mengalami perubahan. Perubahan
pada lingkungan itu akan selalu ada misalnya iklim berubah,permukaan laut
berubah serta flora dan fauna berubah. Pelestarian dalam pengelolaan SDA
disini,bukan berarti keserasian dan keseimbangan lingkungan, melainkan melestarikan
daya dukung lingkungan yang dapat menopang kehidupan.
Dalam pemanfatan sumber daya alam perlu
memperhatikan patokan- patokan sebagai berikut :
Ø
Daya guna dan hasil guna yang
dikehendaki harus dilihat dalam batas-batas yang optimal sehubungan dengan
kelestarian sumber alam yang mungkin dicapai.
Ø Tidak mengurangi kemampuan dan
kelestarian sumber alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem.
Ø Memberikan kemungkinan untuk
mengadakan pilihan penggunaaan dalam pembangunan di masa depan .
v Adapun tujuan negara kita menggalakkan
pengelolaan sumber daya alam yang
berkesinambungan adalah sebagai berikut:
Ø
Menyelaraskan
hubungan manusia dengan linhgkungan hidup sebagai salah satu
bagian dari tujuan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Ø Memanfaatkan sumber daya alam secara
bijak dan terkendali
Ø Membentuk manusia indonesia yang mencintai dan berperan sebagai
pembina lingkungan hidup.
Ø Menjamin kesinambungan pembangunan berwawasan lingkungan demi kepentingan genarsi sekarang dan mendatang.
Ø Melindungi Negara dari berbagai pengaruh luar yang bisa merusak dan
mencemarkan lingkungan
D. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah kekuatan berpikir dan berkarya manusia yang
masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan
untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia atau
segala potensi/kemampuan manusia yang dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk
kelangsungan hidup manusia itu sendiri
Kualitas SDM menyangkut jumlah, persebaran, komposisi
penduduk dan pertumbuhan penduduk, kualitas SDM menyangkut tingkat pendidikan,
tingkat pendapatan, tingkat kesehatan dan tingkat pengangguran penduduk.
Di dalam
praktek perencanaan sumber-sumber daya manusia, mencakup:
·
Penduduk yang aktip ekonomi
,yaitu penduduk umur 10 tahun keatas yang bekerja dan yang mencari
pekerjaan,tidak termasuk di dalamnya ibu-ibu rumah tangga, orang sekolah dan
orang yang catat berat dan tidak mungkin melakukan pekerjaan secara fisik .
·
Penduduk yang tidak aktif secara
ekonomi, penduduk umur 10 tahun ke
bawah dan yang sudah pensiun, tetapi masih mampu melakukan pekerjaan
v Penggunaan sumber daya manusia di Indonesia di cirikan oleh hal-hal
sebagai berikut :
1. Sumber daya
manusia masih menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi nasional.Dengan makin
baiknya produktivitas tenaga kerja,maka kesempatan kerja tetap meningkat.
2. Terdapat perubahan di dalam sumber
pertambahan angkatan kerja,yang selama ini berasal dari pertambahan angkatan
kerja disebabkan oleh meningkatnya partisipasi angkatan kerja wanita.
3. Terjadinya perubahan-perubahan yang berarti di dalam
komposisi profesi dan kualitas kerja.
4. Makin kuatnya pendistribusian tenaga kerja antar
daerah,salah satu dari tugas yang terdapat
dalam perekonomian nasional pada tahap sekarang adalah pembukaan
daerah-daerah baru yang kaya dengan sumber daya alam di luar pulau Jawa.
5. Penggunaan sumber daya
manusia di dalam pembangunan nasional sekarang ini menun tut adanya suatu
mekanisme yang memberi dorongan ekonome bagi tenaga kerja untuk bekerja di
daerah-daerah dan sektor-sektor yang diperlukan.
Kualitas sumber daya manusia sangat di tentukan oleh
sikap mental jadi,jelaslah bahwa kualitas sumber daya manusia tidak hanya
ditentukan oleh keahlian seseorang karena keahlian saja tanpa diiringi dengan
sikap mental terkendali terpuji tidak akan berhasil mencaai tujuan organisasi.
Orang-orang yang memiliki sikap mental terkendali terpuji itu adalah
orang-orang yang bertanggung jawab terhadap dirinya, organisasi dan masyarakat
lingkungannya.
Salah satu kebiasaan dari orang-orang
yang bertanggung jawab tersebut di atas adalah kebiasaan memeriksa pemanfaatan
waktu yang di gunakannya dengan berbagai permasalahan. Seseorang akan menjadi
manusia produktif, meskippun dia hanya berfungsi di tingkat yang paling bawah,
sepanjang dia memiliki nilai kualitas sumber daya manusia yang memuaskan. Bila
di tinjau dari segi kebutuhan organisasi, semua personel di semua tingkat
sama-sama di butuhkan sepanjang sikap mental atau nilai kualitas sumber daya
manusia berada dalam keadaan memuaskan dan bertanggung jawab.
E. Hubungan Antara SDM dan
SDA
Pemanfaatan alam oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan pangan tersebut dapat dibedakan menjadi empat tahapan, yaitu sebagai
berikut:
1.
Manusia ditentukan oleh alam
Pada tahap initeknologi
manusia masih sederhana sehingga manusia dan meramu. ditentukan (didiminasi)
oleh keadaan alam. Aktifitas ekonominya adalah berburu
2. Manusia memanfaatkan alam
Pada tahap ini manusia dapat
memanfaatkan peluang-peluang yang disediakan oleh alam dan daat mengatasi
rintangan-rintangan alam walaupun masih sangat terbatas. Aktifitas ekonominya
adalah pertanian.
3. Manusia mendominasi alam
Pada tahap ini alam
telah mengalami banyak perubahan akibat campur tangan manusia melalui teknologi
canggih. Dan negatif dari perubahan lingkungan ini, seringkali menimbulkan
akibat yang merugikan bagi amnusia itu sendiri, seperti encemaran, banjir, dan
kekeringan akibat perusakan hutan,hujan asam akibat tingginya pencemaran udara,
perubahan iklim secara global, musnahnya jenis flora dan fauna tertentu. Aktifitas ekonomi pada masa
itu didomonasi oleh industri dan pertanin intensif.
4. Manusia dan alam
Pada tahap ini timbul kesadaran manusia akan pentingnya
kelestarian lingkungan. Manusia mulai memanfaatkan alam secara selektif dan
berusaha mengurangi akibat-akibat yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.
Manusia pada saat itu dapat melakukan aktifitas berusaha mengurangi kerusakan
lingkungan sekecil mungkin.
F. Manusia dan Lingkungan
Lingkungan
hidup sosial merupakan lingkungan sosial terbentuk karena hubungan manusia yang
satu dengan yang lain.Manusia sebagai individu selalu membutuhkan kehidupan
bersama, maka terbentuklah keluarga dan masyarakat. Masyarakat memiliki
kebudayaan tertentu. Dalam kehidupan sosial dikenal adanya kelas, status dan
stratifikasi sosial atau pelapisan sosial.
Masyarakat mengalami perubahan dan
mengalami mobilitas sosial sesuai dengan kondisi yang ada .Perubahan sosial
dapat menimbulkan perkembangan tapi juga dapat menghasilkan kemunduran. Salah
satu hal yang mungkin timbul ialah disintegrasi sosial; perubahan sosial pada
abad ini lebih cepat terjadinya bila dibandingkan dengan abad sebelumnya, hal
ini karena kekuatan pendorong perubahan tersebut semakin kuat, seperti
perkembangan ilmu pengetahuan, adanya tekanan yang semakin kuat, seperti
erkembangan ilmu pengetahuan, adanya tekanan yang dihadapi masyarakat, dan
tekanan ketidakpuasan terhadap situas yang ada.
Soerjono Soekanto menyebutkan beberapa kriteria untuk
menyatakan kelompok sosial tertentu adalah kelompok sosial antara lain:
a.
Setiap kelompok tersebut harus
sadar bahwa ia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
b.
Ada hubungan timbale balik
antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya, dalam kelompok itu.
c.
Ada satu faktor yang dimiliki
bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga hubungan antara bertambah
erat.
d.
Berstruktur, berkaidah dan
mempunyai pola perilaku.
Kelompok-kelompok sosial merupakan
perwujudan dari kehidupan bersama atau pergaulan hidup mempunyai jumlah sangat
banyak dan sangat beranekaragam. Namun demikian kita masih dapat memiliki dalam
beberapa tipe seperti dikemukakan oleh Ronald Freedman yaitu:
a.
Primary Groups (keluarga)
b.
Communities (masyarakat)
c.
Associations (Organisasi serikat kerja)
d.
Society (Masyarakat luas)
e.
Ephemeral groups (kelompok yang tidak permanent)
Dalam kelomok
sosial, tentunya terdapat persaingan-persaingan dimana proses persaingan
tersebut dapat melahirkan perubahan sosial. Perubahan ini terjadi karena adanya
kekuatan-kekuatan pendorong yang menjadi motivasi melakukan perubahan.
Kekuatan-kekuatan pendorong tersebut terutama karena:
a.
Ketidakpuasan terhadap situasi yang ada, karena ada keinginan situasi yang
lain.
b. Adanya
pengetahuan untuk sesuatu yang baru
c.
Adanya tekanan dari luar, sehingga perlu penyesuaian diri atau turut berkompetisi.
d.
Adanya kebutuhan untuk meningkatkan kualitas donefisiensi.
G. Pengelolaan Alam dan Kerusakan Lingkungan Pencemaran air
Planet bumi sebagian besar terdiri atas air, karena luas
daratan memang lebih kecil dibandingkan
dengan luas lautan. Mahluk hidup yang ada di bumi tidak dapat terlepas
dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses khidupan di
bumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Air
yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia baik untuk keperluan hidup ,
untuk keprluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota maupun untuk keperluan pertanian dan
sebagainya.
Selain penggunaan air secara
konvensional, seperti untuk minum, mandi, mencuci dan lain-lain, air juga
diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Kegiatan industri dan
teknologi tidak dapat terlepas dari kebutuhan
akan air. Dalam hal ini air sangat diperlukan agar industri dan
teknologi dapat berjaln dengan baik.
v Pencemaran air juga dapat berupa hal-hal yang seperti berikut :
1.
Perubahan suhu air .
2.
Perubahan pH atau konsentrsi
ion hidrogen.
3.
Perubahan warna , bau dan rasa.
4.
Timbulnya endapan, kolodial dan
bahan terlarut.
5.
Mikroorganisme .
6.
Radioaktifitas air lingkungan.
v Komponen pencemaran air, dapat berupa:
1.
Bahan buangan padat.
2.
Bahan buangan organik.
3.
Bahan buangan anorganik.
4.
Bahan buangan olahan bahan
makanan.
5.
Bahan buangan cairan berminyak.
6.
Bahan zat kima.
7.
Bahan buangan berupa panas.
v Kerusakan lingkungan
a.
Kerusakan hutan dan spesies.
Kerusakan hutan disebabkan oleh penebangan hutan secara liar. Penebangan hutan
di lereng pegunungan, sistem pertanian ladang yang berpindah-pindah dan
pembakaran hutan. Kerusakan hutan sangat berpengaruh langsung terhadap kelangsungan hidup berbagai spesies
yang hidup di dalamnya. Banyak di antara spesies yang mati atau punah akibat
dari kerusakan hutan.
b.
Hujan asam dan menipisnya /
rusaknya lapisan ozon, diantaranya :
1.
hujan asam,
2.
menipisnya / rusaknya lapisan
ozon.
c.
Keadaan iklim yang
berubah-rubah.
H. Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam
Beberapa hal yang dapat diusahakan demi kelestarian
sumber daya alam di antaranya:
1. Penghijauan dan reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi
hutan dapat mencegah rusaknya lingkungan
yang berhubungan dengan air,tanah dan udara, sebab :
a)
Hutan dan tumbuh-tumbuhan dapat
menyaring dan mengatur air mencegah
banjir dan menimbulkan mata air.
b)
Tumbuh-tumbuhan dapat
menyuburkan tanah dan akar tanaman yang dapat mencegah erosi.
c)
Tumbuh-tumbuhan menimbulkan
udara yang segar.
2.
Sengkedan / terasering.
Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah, pada
tanah yang berbukit-bukit dibuat sengkedan yang bertujuan agar pada waktu
hujan, air banyak yang meresap ke dalam tanah.
I. Usaha-usaha Lain Untuk Pelestarian Sumber Daya
Alam:
Banyak sekali usaha yang dilakukan pemerintah dalam
melestarikan sumber daya alam yang ada diantaranya , adalah :
1.
pengelolaan air limbah sebelum
dibuang di sungai atau laut.
2.
penertiban pembuangan sampah
3.
penceghan penangkapan ikan
secara serampangan.
4.
mencegah penebangan hutan
secara liar.
5.
tidak menggunakan pupuk secara
berlebihan dalam pengolahan lahan pertanian.
BAB III
METODE PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
·
Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksaan praktikum dilaksanakan pada tanggal 19-20 November 2011.
·
Tempat Pelaksanaan
Lokasi praktikum
dilaksanakan di empat titik di Kabupaten Gowa yaitu
a.
Pasar Sore Sungguminasa
b.
Ex Pabrik Kertas di Kecamatan Bontomarannu,
Kab. Gowa
c.
DAM Bili-Bili
d.
Masyarakat Kota Malino
e.
Air Terjun Takapala
f.
Pasar Malino
B. Alasan Pemilihan Lokasi
C.
Alat dan Bahan yang di
persiapkan
1. Kertas Double Folio
2. Pulpen
3. Papan Pengalas
4. Kamera / Handpone
D.
Susunan Kegiatan di Lapangan
v Susunan kegiatan di lapangan
pada praktikum ini yaitu;
a.
Pasar Sore Sungguminasa
b.Ex Pabrik Kertas di Kecamatan Bontomarannu, Kab. Gowa
c.
DAM Bili-Bili
d.
Masyarakat Kota Malino
e.
Pasar Malino
f.
Air Terjun Takapala
v Teknik pengumpulan data pada praktikum ini
dilakukan dengan menggunakan:
Ø Angket
Angket yang dimaksud disini adalah 2 lembar kertas
yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada responden. Kemudian
diisi dengan berbagai options yang akan dijawab oleh responden.
Ø Wawancara
Untuk mengisi angket yang telah tersedia maka
dilakukan wawancara kepada masyarakat
sebagai narasumber.
Ø Dokumentasi
Dokumentasi disini dalam bentuk foto
sebagai bukti bahwa telah melakukan wawancara kepada responden.
E. Diagram Alur
Praktek Lapang
g.
Peta Lokasi Praktek
v Batas-batas
Wilayah
·
Sebelah Utara :
Kotamadya Makassar dan Kabupaten Maros
·
Sebelah Selatan : Kabupaten Takalar dan kabupaten Jeneponto
·
Sebelah Timur :
Kabupaten Sinjai, Bulukumba dan Bantaeng.
·
Sebelah Barat : Kota
Makassar dan Kabupaten Takalar
v Secara geografi Kabupaten Gowa terletak pada
koordinat antara 5o 33’ 6” sampai 5o 34’ 7” Lintang
Selatan dan 12o 38’ 6” sampai 12o 33’ 6” Bujur Timur.
Kabupaten Gowa terletak di bagian selatan Pulau Sulawesi. Ibukotanya
Sungguminasa dengan jarak sekitar 6 km dari ibukota Makassar. Dengan luas
wilayah 1.883,33 km atau sama dengan 3,01% dari luas wilayah Provinsi Sulawesi
Selatan.
v Wilayah Kabupaten Gowa
terbagi dalam 18 Kecamatan dengan jumlah Desa/Kelurahan definitif sebanyak 167
dan 726 Dusun/Lingkungan. Wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar berupa dataran
tinggi berbukit-bukit, yaitu sekitar 72,26% yang meliputi 9 kecamatan yakni
Kecamatan Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya,
Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu. Selebihnya 27,74% berupa dataran
rendah dengan topografi tanah yang datar meliputi 9 Kecamatan yakni
Kecamatan Somba Opu, Bontomarannu, Pattallassang, Pallangga, Barombong, Bajeng,
Bajeng Barat, Bontonompo dan Bontonompo Selatan.
v Jumlah penduduk Kabupaten
Gowa sampai dengan tahun 2005 mecapai 575 295 jiwa yang terdiri atas
283.291 jiwa laki-laki dan 291.882 jiwa perempuan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Pengamatan
Dalam kegiatan praktek lapangan yang telah dilakukan, terdapat empat
lokasi yang menjadi obyek penelitian, yaitu :
a.
Lokasi I , yaitu lokasi DAM
Bili-Bili
Ø Menurut
struktur luas wilayah, daerah pengamata ini dulunya merupakn sebuah desa atau
bahkan terdiri atas beberapa desa yang menjadi korban eksploitsi dari proyek
pembangunan DAM Bili-bili ini, ini dapat dilihat dari keadaan daerah bendungan
yang di sebelah kerinya merupakan kenampakan perairan yang dipenuhi air
meskipun di musimkemarau, sedangkan di sebelah kanannya dilihat wilayah dataran
yang begitu dalam turun ke bawah yang merupakan dasar asli dari wilayah desa
yang ada di masa lampau.
Ø Dengan
keberadaan bendungan ini, terjadi perubahan keberadaan penduduk yang ada di antaranya
diakibatkan eksploitasi besr-besaran yang terjadi yang menyebakan banyak
masyarakat yang eralih mata pencaharian dari sejumlah besar merupakan petani,
menjadi seorang nelayan atau bahkan tidak sedikit yang beralih keluar unutk
mencari kerja yang lain, meninggalkan potensi yang ada di wilayahnya sendiri.
Jadi dapat disimpulakan bahwa keberadaan penduduknya menjadi berkurang untuk
bermigrasi ke daerah yang lain karena faktor keadaan wilayah yang sudah
terimigrasi.
Ø Dari
kualitas sumber daya alam, dapat dilihat bahwa kualitasnya sudah menurun karena
daerah itu sudah menjadi daerah yang sangat marginal. Banyak potensi yang ada di wilayah
itu menjadi sangat kurang dan merubah sistem mata pencaharian penduduk yang
ada. Ini dapat dibuktikan dengan kemampuan alam menampung jumlah air yang masuk
ke dalam permukaan bumi, semakin berkurang dimana diperoleh informasi bahwa
masyaraka sekarang merasa kesulitan dalam memperoleh air bersih, bahkan untuk
mendapatkannya dikeluarkan biaya yang lumayan besar.
Ø Menurut tekanan penduduk
terhadal lahan pertanian yang ada, bahwa wilayah potensial yang disediakan
bukanlah otomatis, tetapi terpaksa dikondisikan sesuai dengan kondisi produktif
lahan yang ada sekarang. Jadi, lahan pertanian yang ada dipengaruhi oleh
sistematis penduduk dalam mengembangkan potensi lingkungan yang kini sudah
berkurang daya gunanya.
v Masalah yang dapat menjadi
dampak negatif salah satunya adalah mata pencaharian penduduk dimana 90 % lebih
yang awalnya merupkan petani, kini berubah menjadi nelayan dengan adanya proyek
DAM Bili-Bili, yang awalnya direncanakan sebagai proyek masa depan yang pada
kenyataannya tidak terwujud, bahkan membuat masyarakatnya pun termarjinal.
v Jenis pencemaran yang ada,
yang mendominasi adalah pencemaran air, yang diakibatkan oleh aliran suspensi
yang berasal dari hulu, yang dibawa oleh arus air sampai pada penampang
bendungan yang mengakibatkan proses endapan yang semakin tinggi dan kolid
kekeruhan air yang dapat mamatikan populasi ikan yang ada.
v Ketidakseimbangan sumber
dayanya jelas nampak karena sumber daya alam yang ada tidak dapat dikondisikan
dengan sumber daya manusia yang ada di wilayah itu. Itulah yang menyebabkan
banyak penduduk bermigrasi keluar dan meninggalkan potensi lahan produktif yang
ada.
Lokasi II, yaitu di tonasa-tonasa (dulunya lahan pertanian) :
Lokasi
ini dulunya di gunakan sebagai tempat penanaman tebu oleh perusahaan gula yang
bertempat di Takalar, namun dengan berjalannya waktu produktifitas lahan
tersebut mengalami penurunan yang sangat pesat sehingga sakarang lahan tersebut
sudah tidak di gunakan lagi. Artinya, potensi suatu lahan itu ditentukan oleh
penggunaan lahan tersebut.
Lokasi III, yaitu di Daerah
Lebong :
v Dulunya sewaktu terjadi
longsor besar di Gunung Bawakaraeng (sekitar tahun 2006), material batuannya
terbawa oleh longsor tersebut ke arah timur sehingga daerah Lebong Terkena
dampaknya, sebagian lahan pertanian rakyat di
daerah Lebong tertimbun oleh material batuan tersebut, Sehingga rakyat
yang tertimbun lahannya berubah mata pencariannya.
v Dari fenomena yang kami
lihat, kami sepakat bahwa untuk prospek kedepan, lahan tersebut sebaiknya
dijadikan tambang batu, apalagi melihat permintaan konsumen di kota Makassar
sangat besar.
Lokasi IV, yaitu di kawasan pohon pinus :
v Menurut sejarah area pohon
pinus adalah peninggalan Bangsa Jepang (Sewaktu Indonesia di jajah), Mereka
sengaja menanam pohon pinus untuk mereka bersembunyi dan beristirahat. Tetapi
sekarang setelah Indonesia merdeka kawasan pohon pinus sudah bisa di gunakan
oleh masyarakat Indonesian pada umumnya dan Makassar pada khususnya sebagai
tempat wisata.
v Masalah-masalah yang
terjadi di kawasan pinus yaitu terjadi
penebangan pohon pinus di beberapa titik sehingga dampak yang paling nyata yang
kita rasakan adalah Malino yang sekarang sudah tidak sesejuk Malino yang dulu.
v Penanggulangannya adalah
perlunya kesadaran masyarakat dalam melestarikan area pohon pinus yang ada,
kalaupun tidak bisa menanam minimal bisa menjaga yang masih ada dan tidak
melakukan penebangan dengan tujuan mendapat keuntungan oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggungjawab,serta perlunya pemaksimalan peran pemerintah dalam upaya
pelestarian kawasan pohon pinus, salah satunya dengan memsksimalkan polisi
hutan.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya pelestarian lingkungan masih kurang.
2.
Perlunya tindakan tegas oleh
pemerintah dalam menanggapi permasalahan-permasalah yang berbau perusakan
lingkungan, salahsatunya dengan memperbanyak sosialisasi tentang lingkungan.
B. Saran
1.
Diharapkan kepada masyarakat agar
lebih menjaga kebersihan lingkungannya dengan tidak membuang sampah disembarang
tempat dan mengurangi ekploitasi lahan utamanya pada lahan pohon pinus .
2.
Diharapkan kepada pemerintah setempat
agar lebih memperhatikan kelestarian lingkungan, dengan menindak tegas para
pelaku perusak lingkungan.
3.
Diharapkan kepada semua peserta
praktikum agar kiranya dapat berpartisipasi aktif dalam melakukan kegiatan pendataan
beserta kegiatan lainnya yang
bersinggungan langsung dengan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Depertemen PU,1995. Proyek Bendungan
Bili-Bili. Direktorat Depdikbud.
Hasma, Hasanuddin, 1995. Studi
Geografi Tentang Pengembangan Industri Pariwisata di Tanjung Bira Kabupaten
Bulukumba.. Skripsi FPIPS Ikip
Ujung Pandang
Leo
Zakaria Nur.2011. Geografi Sumber Daya .Makassar:
Jurusan Geografi
FMIPA UNM.
Maddatuang. 2006. Pengetahuan
Lingkungan. Makassar: Jurusan Geografi
FMIPA UNM.
Ruhimat, Mamat. 2003. Geografi I.
Jakarta. Ganesa.
Sumaatmadja, Nursyid, 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan Dan Analisis Keruangan. Alumni,
Bandung.
Universitas terbuka. 2000. Perspektif Global. Jakarta.
W, Djamhur
dan Sukarno.1994. Biologi I. Jakarta:
Depertemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Balai Pustaka
No comments:
Post a Comment