BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Disekitar kita,kadang pernah mengamati bahwa sebuah benda yang diletakan di dalam air terasa
lebih ringan dibandingkan dengan beratnya ketika di udara kadang ada yang terapung,kadang juga ada benda yang melayang
didalam air,kadang juga ada benda yang tenggelam di dalam air. Jika benda dicelupkan dalam zat cair,
sesungguhnya berat benda itu tidak berkurang. Gaya tarik bumi kepada benda itu
besarnya tetap. Akan tetapi zat cair mengadakan yang arahnya ke atas kepada
setiap benda yang tercelup di dalamnya. Ini menyebabkan berat benda seakan-akan
berkurang.
Menghitung gaya ke atas dalam zat cair sesungguhnya dapat kita
lakukan dengan menggunakan pengetahuan kita tentang tekanan di dalam zat cair Pada kesempatan ini kita akan membahas hukum
archimedes secara mendetail, karena dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak
jenis gerak yang menyerupai sistem ini. Aplikasi hukum archimedes dapat kita jumpai dalam berbagai peralatan
misalnya hidrometer , kapal laut, kapal selam, dan balon udara.
TUJUAN
o
Menentukan massa jenis zat cair
berdasarkan hukum Archimedes
RUMUSAN MASALAH
o
Bagaimana
hubungan antara massa jenis zat cair dengan gaya ke atas?
o
Manakah massa jenis yang paling
besar dari kedua zat cair tersebut?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut".
Hukum Archimedes mengatakan bahwa "Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sesuatu zat cair, maka benda itu akan mendapat tekanan keatas yang sama besarnya dengan beratnya zat cair yang terdesak oleh benda tersebut".
Rumus Prinsip Hukum Archimedes
FA=ρ.g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/m2
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi
= N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3
Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada
di udara karena dalam air, benda mendapat gaya ke atas. Sementara ketika di udara,
benda memiliki berat yang sesungguhnya.
Dalam Persamaan :
Wb
= mb.g
Ketika dalam air,
dikatakan memiliki berat semu, dinyatakan dengan:
Wdf = Wb
– FA
Keterangan :
Wdf :
berat dalam fluida, dikatakan juga berat semu (N)
Wb :
berat benda sesungguhnnya, atau berat di udara (N)
FA : gaya angkat ke atas (N)
Hukum ini juga bukan suatu hukum fundamental karena
dapat diturunkan dari hukum newton juga. Bila gaya
archimedes sama dengan gaya berat W maka
resultan gaya
=0 dan benda melayang .
- Bila FA>W maka benda akan terdorong keatas akan
melayang
- Jika rapat massa fluida lebih kecil
daripada rapat massa
telur maka agar telur berada dalam keadaan seimbang,volume zat cair yang
dipindahkan harus lebih kecil dari pada volume telur.Artinya tidak seluruhnya
berada terendam dalam cairan dengan perkataan lain benda mengapung. Agar benda
melayang maka volume zat cair yang dipindahkan harus sama dengan volume telur
dan rapat massa cairan sama dengan rapat rapat massa benda. Jika rapat
massa benda lebih besar daripada rapat massa
fluida, maka benda akan mengalami gaya
total ke bawah yang tidak sama dengan nol. Artinya benda akan jatuh tenggelam.
Berdasarkan Hukum Archimedes, sebuah benda yang tercelup ke dalam zat cair akan
mengalami dua gaya , yaitu gaya
gravitasi atau gaya berat (W) dan gaya ke atas (FA)
dari zat cair itu. Dalam hal ini ada tiga peristiwa yang berkaitan dengan
besarnya kedua gaya tersebut yaitu seperti berikut.
• Tenggelam
Sebuah benda yang
dicelupkan ke dalam zat cair akan tenggelam jika berat benda (W)
lebih besar dari gaya ke atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf
Vf g
pb > pf
Volume bagian benda yang tenggelam bergantung dari rapat massa zat
cair (p)
• Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan melayang jika
berat benda (W) sama dengan gaya
ke atas (FA) atu benda tersebut tersebut dalam keadaansetimbang
W = FA
pb Vb g = pf Vf g
pb = pf
Pada 2 benda atau
lebih yang melayang dalam zat cair akan berlaku :
EA = Eb
• Terapung
Sebuah benda yang
dicelupkan ke dalam zat cair akan terapung jika berat benda (W) lebih kecil
dari gaya ke
atas (FA).
W > FA
pb Vb g > pf
Vf g
pb > pf
Penemuannya
Pada suatu
hari Archimedes dimintai Raja
Hieron II untuk menyelidiki apakah mahkota
emasnya dicampuri perak atau tidak. Archimedes memikirkan masalah ini dengan
sungguh-sungguh. Hingga ia merasa sangat letih dan menceburkan dirinya dalam bak mandi umum penuh
dengan air. Lalu, ia memperhatikan ada air yang tumpah ke lantai dan seketika
itu pula ia menemukan jawabannya. Ia bangkit berdiri, dan berlari sepanjang
jalan ke rumah dengan telanjang bulat. Setiba di rumah ia berteriak pada
istrinya, "Eureka! Eureka!" yang artinya "sudah kutemukan! sudah
kutemukan!" Lalu ia membuat hukum Archimedes.
Dengan itu ia
membuktikan bahwa mahkota raja dicampuri dengan perak. Tukang yang membuatnya dihukum mati.
Penemuan yang
lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya
dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir
penak, yaitu rancangan model planetarium
yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan,
planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit.
Di bidang
matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan
220/70.
Archimedes
adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia
dijuluki Bapak IPA Eksperimental
D Massa
Jenis
1. Satuan Massa Jenis
Satuan massa jenis dalam SI adalah
kg/m3. Bagaimana cara mengubah satuan massa jenis kg/m3 menjadi g/cm3
ataupun sebaliknya? Tentu kamu dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut.
Misalnya massa jenis air 1000 kg/m3. Konversikan ke dalam g/cm3
Misalnya massa jenis air 1000 kg/m3. Konversikan ke dalam g/cm3
2.
Menentukan Massa
Jenis Zat Padat
a. Bentuknya teratur
Langkah yang harus dilakukan adalah mengukur massa zat dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volume zat dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya misalnya, kubus, balok. Langkah terakhir menentukan massa jenis zat dengan membagimassa
zat dengan volume zat.
Langkah yang harus dilakukan adalah mengukur massa zat dengan menggunakan neraca atau timbangan. Volume zat dapat dihitung menggunakan rumus berdasarkan bentuknya misalnya, kubus, balok. Langkah terakhir menentukan massa jenis zat dengan membagi
b. Bentuknya tidak teratur
Misalnya yang hendak kamu ketahui adalah massa jenis batu. Langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut :
1) Timbanglah batu dengan menggunakan neraca untuk mengetahuimassa batu. Catat hasil pengukuranmu!
2) Sediakan gelas ukur dan tuangkan air ke dalam gelas ukur tersebut. Catat volumenya, misal V1 = 50 ml.
3) Masukkan batu yang hendak kamu ketahui volumenya ke dalam gelas ukur yang berisi air. Catat kenaikan volume airnya, misalnya V2 = 70 ml.
4) Volume batu = V2 – V1
5)Massa jenis zat merupakan hasil bagi massa zat dengan volume
zat.
Misalnya yang hendak kamu ketahui adalah massa jenis batu. Langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut :
1) Timbanglah batu dengan menggunakan neraca untuk mengetahui
2) Sediakan gelas ukur dan tuangkan air ke dalam gelas ukur tersebut. Catat volumenya, misal V1 = 50 ml.
3) Masukkan batu yang hendak kamu ketahui volumenya ke dalam gelas ukur yang berisi air. Catat kenaikan volume airnya, misalnya V2 = 70 ml.
4) Volume batu = V2 – V1
5)
3.
Menentukan Massa
Jenis Zat Cair
Massa jenis zat cair dapat diukur
langsung dengan menggunakan hidrometer. Hidrometer memiliki skala massa jenis
dan pemberat yang dapat mengakibatkan posisi hidrometer vertikal. Cara
mengetahui massa jenis zat cair adalah dengan memasukkan hidrometer ke dalam
zat cair tersebut. Hasil pengukuran dapat diperoleh dengan acuan semakin dalam
hidrometer tercelup, menyatakan massa jenis zat cair yang diukur semakin kecil.
Atau dapat pula menggunakan rumus seperti yang diatas.
BAB III
METODE
Alat dan Bahan :
·
Neraca
pegas
·
Gelas ukur
·
Benda yang
berbeda jenis
Langkah Kerja :
·
Menyiapkan
alat dan bahan
·
Mengikat
benda dengan tali pada neraca pegas, mengukur berat benda diudara dan mencatat hasilnya
·
Menimbang
benda di dalam air pada gelas ukur dengan neraca pegas, mencatat volum air
sebelum (Vo) benda di masukan dan volum setelah (V) benda dimasukan dan
mencatatnya.
·
Menghitung
massa jenis benda jika massa jenis air 1gram/cm³.
Berat
benda di udara = ……………… volum air mula-mula(Vo)=………
Berat benda dalam air = ……………… volum air akhir (V)
=………
Massa jenis benda =
………………
·
Mengulang
dari langkah nomor 2 dan 3 benda dimasukan ke dalam zat cair yang berbeda,
dengan hasil massa jenis (nomor 4), menghitung massa jenis zat cairnya dan
memasukan data dalam tabel
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN
PEMBAHASAN
A.Hasil Pengamatan
1.
Tabel
hasil penelitian dalam zat cair berupa air
BENDA
|
WU
(N)
|
WA
(N)
|
FA
(N)
|
V0
(m3)
|
V
(m3)
|
∆V
(m3) = Vb
|
Massa
jenis zat cair
|
I
|
25
X 10-2
|
15
x 10-2
|
10
x 10-2
|
100
x 10-6
|
110
x 10-6
|
10
x 10-6
|
1000
kg/m3
|
II
|
18
X 10-2
|
10
x 10-2
|
8
x 10-2
|
100
x 10-6
|
104
x 10-6
|
4
x 10-6
|
2000kg/m3
|
III
|
30
X 10-2
|
20
x 10-2
|
10
x 10-2
|
100
x 10-6
|
112
x 10-6
|
12
x 10-6
|
830
kg/m3
|
2.
Tabel
hasil penelitian dalam zat cair berupa minyak
BENDA
|
WU
(N)
|
WM
(N)
|
FA
(N)
|
V0
(m3)
|
V
(m3)
|
∆V
(m3) = Vb
|
Massa
jenis zat cair
|
I
|
25
X 10-2
|
15
x 10-2
|
10
x 10-2
|
200
x 10-6
|
210
x 10-6
|
10
x 10-6
|
1000
kg/m3
|
II
|
18
X 10-2
|
10
x 10-2
|
8
x 10-2
|
27
x 10-6
|
33
x 10-6
|
6
x 10-6
|
1330
kg/m3
|
III
|
30
X 10-2
|
20
x 10-2
|
10
x 10-2
|
60
x 10-6
|
74
x 10-6
|
14
x 10-6
|
700
kg/m3
|
B.Pembahasan
·
Benda dalam air
Benda I
Fa = Wu – Wa
= 25 X 10-2
- 15 x 10-2
= 10 x 10-2
Fa = r.V.g
10 x 10-2 = r 10 x 10-6 10
r
=
1000 kg/m3
r = = = 2,5 g/cm3
= 2500 kg/m3
|
Benda II
Fa = Wu – Wa
= 18 X 10-2
- 10 x 10-2
= 8 x 10-2
Fa = r.V.g
8 x 10-2 = r 4 x 10-6 10
r
=
2000 kg/m3
r = = = 4,5 g/cm3
= 4500 kg/m3
|
Benda III
Fa = Wu – Wa
= 30 X 10-2
- 20 x 10-2
= 10 x 10-2
Fa = r.V.g
10 x 10-2 = r 12 x 10-6 10
r
=
830 kg/m3
r = = = 2,5 g/cm3
= 2500 kg/m3
|
·
Benda
dalam minyak
Benda I
Fa = Wu – Wa
= 25 X 10-2
- 15 x 10-2
= 10 x 10-2
Fa = r.V.g
10 x 10-2 = r 10 x 10-6 10
r
=
1000 kg/m3
r = = = 1,5 g/cm3
= 1500 kg/3
|
Benda II
Fa = Wu – Wa
= 18 X 10-2
- 10 x 10-2
= 8 x 10-2
Fa = r.V.g
8 x 10-2 = r 6 x 10-6 10
r
=
1330 kg/m3
r = = = 1,67 g/cm3
=1670 kg/m3
|
Benda III
Fa = Wu – Wa
= 30 X 10-2
- 20 x 10-2
= 10 x 10-2
Fa = r.V.g
10 x 10-2 = r 14 x 10-6 10
r
=
700 kg/m3
r = = = 1,43 g/cm3
=1430 kg/m3
|
BAB V
PENUTUP
Ternyata
dari hasil yang didapatkan, pada benda I,II,dan III yang dicelupkan dalam zat
cair berupa air memiliki gaya ke atas yang sama dengan benda yang dicelupkan ke
dalam zat cair berupa minyak namun massa jenis mereka berbeda.
Dari seluruh hasil percobaan menentukan
massa jenis zat cair, didapatkan beberapa kesimpulan yaitu :
1. Massa jenis benda dengan :
Massa
jenis benda yang dicelupkan dalam air
benda I= 2500 kg/m3, II = 4500 kg/m3,
dan III = 2500 kg/m3
Massa
jenis benda yang dicelupkan dalam minyak benda I= 1500 kg/m3, II=1670 kg/m3,
dan III = 1430 kg/m3
SARAN
· Hendaknya
berhati-hati dalam melakukan praktikum, hingga
diperoleh hasil yang maksimum
·
Melakukan
pengukuran berulang agar hasil yang di peroleh dapat lebih akurat
DAFTAR PUSTAKA
·
Ibrahim,
Solihin. 2000. Fisika. erlangga: Jakarta
· http/id.wikipedia,org/wiki/hukum
archimides
·
www.annisanfushie.wordpress.com
No comments:
Post a Comment