Wednesday, February 13, 2013

Dari Hati


“Mungkin cinta itu memang susah untuk dideskripsikan, sulit untuk dilukiskan namun mudah dirasakan. Cinta itu yang penting aku ‘suka’ ,,ya udah....I have no choice”
Awalnya memang seperti itu. Sebelum aku mengenal cinta, cinta yang sesungguhnya. Sudah banyak yang mungkin tersakiti dengan prinsip asal-asalan ababil kaya’ gitu . ABG labil yang buta akan perasaan sendiri. Terkadang perasaan menjadi alasan ke sekian, yang penting oke ‘en gak malu-maluin. Awalnya fisik menjadi hal utama dalam memilih ‘someone’..hahaha that’s the first reason to get popularity. Populer. Yups...dulu aku sama temen2ku emang selalu mencari popularitas di sekolah. Eitss....bukan Cuma soal cowok aja tapi...masalah prestasi juga. Meskipun aku sadar kalo aku sebenarnya gak oke-oke banget :D , aku selalu mencari yang levelnya standar ke atas. Nggak peduli deh apa kata orang di luar sana. Mau bilang nggak ini lah...nggak itulah...whatever. don’t care whatever people judge you because I’m is I’m not you or she. Itulah prinsipku yang masih berlaku sampai sekarang dan sampai kiamat nanti.
Tapi, tanpa aku sadari semua itu perlahan berubah dengan munculnya sosok yang tak pernah terpikirkan sebelumnya. Seorang cowok,waktu itu untuk memilih tu orang sulit banget...I have no choice. Satu hal yang hanya ku dapatkan dari dia
itu, perhatian dan kebaikan yang tulus lus lus lus, orangnya juga lucu ! maybe....
Dia emang nggak seperti yang lain, beda dari cowok2 yang aku kenal sebelumnya..sebut aja namanya Adit. Walaupun dia itu baru aku kenal sejak naik kelas 2, tapi nggak tau kenapa ada sesuatu yang lain dari diri tu orang yang beda dari yang lain. Dan sejak itu..aku mutusin kalo aku suka ma tu orang. Aku nggak pernah cerita sama teman2ku yang lain karena ku tau itu nggak bakalan dapat respon positif dari mereka. Maklumlah, kita itu harus dapet yg double waw...sementra dia biasa2 aja ! tapi itu menurut mereka.
Dan akhirnya suatu hari Adit nyatain cinta ke aku,pake surat pula. Ahahakkk...waktu itu sumpah ngakak banget bacanya. Sayang ya aku lupa isinya apa jadi nggak bisa aku tulis di sini.
Sebenarnya isinya nggak ada yang lucu,malah terkesan romantis dan waw..
Aku heran aja bacanya..seorang Adit yang aku kenal koq bisa nulis yang kaya’ gini yaak...
Adit itu orangnya lucu,humoris tapi easy going ! dia itu selalu tau kapan dia harus nempatin dirinya...itu dia yang bikin aku suka ma dia...satu lagi, dia selalu ada buat aku kapanpun,dimanapun,dan bagaimanapun...
Disinilah titik kegalauan yang aku rasa...
Aku harus milih perasaan atau temen2 aku..dari pada pusing aku milih jalan satu2nya, BACKSTREET.
Lagi-lagi...I have no choice!
Tapi itu semua nggak semulus jalan tol yang aku kira..lambat laun mereka pun tau!
Saat dimana aku harus menyaksikan mereka bertengkar karena aku yang udah ngelanggar peraturan bodoh yang selama ini mengekangku. Waktu itu aku lebih milih persahabatanku daripada cinta monyetku yang udah layu. Untungnya Adit ngerti dan bisa nerima keputusanku ini. dan kita masih bisa jadi teman,walaupun nggak seperti dulu.
Dua minggu kemudian Adit harus ikut orang tuanya pindah ke luar kota. Sumpah....waktu itu rasanya nyesekkk....sakittt....aku gak mau kehilangan :’(
Sebelum dia pergi dia sempet ngajak aku dinner sebagai perpisahanku sama dia untuk waktu itu..karena kita masih berharap klo suatu saat nanti kita akan dipertemukan kembali.
Waktu itu dia ngasih aku kenang-kenangan. Kalung hati yang terpisah..satu buat aku dan satunya lagi buat dia. Malam itu dia nggak banyak bicara ma aku. Dia Cuma ngeliat aku dengan tatapan kosong. Aneh ! nggak seperti Adit biasanya yang selalu bisa buat aku senyum. Tatapannya itu seakan bilang kalo dia nggak akan liat aku untuk selamanya.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan itu waktunya aku pulaang. Dengan lembut dia narik tangan aku..nuntun aku ke mobil dan nganter aku pulang.
Sama seperti di cafe tadi..dia Cuma diam dan sesekali natap aku lirih dengan senyum kecil di bibirnya.
Arrgghhhh....itu bikin aku makin sedih buat ditinggalin.
Akhirnya aku buka dialog malam itu
“Jar, kamu kenapa sihh? Dari tadi diam terus!”
“ gak apa2 koq”
“koq diam terus sihh...?? aneh tau. Ini bukan perpisahan yg Q mau. Ini bukan kamu banget”
“aku nggak mau pisah ma kamu. Q nggak siap ay !”
“ Adit...tapi..” belum smpat melanjutkan omongan aku dia langsung nyuruh aku stop ngomong.
“ Ay..bisa nggak kali ini dian aja! Nggak bermaksud apa2 sihh..Q Cuma mau ngelewatin saat2 terakhir ni bareng kamu dengan tenang”
“saat-saat terakhir?? Apa sihh? Kaya lagu aja..” jawabku dengan rasa heran..sedih...bingung..
Adit hanya menatapku sekilas dan kembali tersenyum.
Lima menit kemudian kita sampai di rumah. Rasanya ku nggak mau banget turun dari mobil itu.
“ Ay..udah sampai.”
Aku Cuma menatap Adit dengan mata yang berkaca-kaca..nangis malah !
“Ay..aku nggak mau ngeliat kamu nangis lagi. Pliss..jangan nangis!” sambil ngusap air mataku :’(
Dan akhirnya aku dan Adit turun dari mobil. Dia ngantr aku sampai depan pintu.
Waktu itu aku nggak berhenti nangis. Dia langsung pegang tangan aku. Dia Cuma natap aku lirih...nyaris nangis juga !
“ Ay, Q nggak bakalan pernaah lupain kamu. Kamu itu cinta pertama dan aku harap yang terakhir dalam hidupku”
Aku hanya menatapnya dengan berderai air mata. Dia hanya memelukku sejenak dan mengusap air mata yang membanjiri pipiku.
Perlahan dia melepas genggamannya dariku. Aku hanya bisa melepasnya walau hati berkata tak mampu. Aku berusaha tegar di hadapannya.
Langkah demi langkah pun ia beranjak pergi. Sesekali ia berbalik ke arahku dengan senyum kecil dan kilau di matanya.
Tanpa sadar aku
berlari ke arahnya dan memeluknya dari belakang. Aku betul2 merasa kehilangan dan rasanya tidak akan bertemu lagi dengannya.
“Adit, Q mohon jangan pergi,. Di sini aja. Q nggak mau kehilangan kamu”
“ Ay..maafin aku! Aku harus pergi !”
Dia hanya berbalik mengusap kepalaku dan meneruskan langkahnya.
Saat bayangannya tak terlihat lagi, aku berbalik dan bergegas masuk ke rumah.
Tapi, tiba-tiba.......
Braaakkkkkkk......@#$%$%&^&**()**%^&$%^$#
Tiba-tiba terdengar suara keras dari arah mobil Adit tadi.
Tanpa pikir panjang pun aku berlari secepat mungkin. Dan apa yang aku takutkan pun terjadi. Mobil Adit menabrak pohon karena menghindari seorang pengendara motor yang nyaris menabraknya.
Saat itu rasanya aku nggak tau harus ngapain. Aku langsung memeluk Adit seerat-eratnya.
Aku menangis..marah..dan apapun ! campur aduk..
Aku berusaha membawanya ke rumah sakit...
Tapii....
Ternyata Tuhan berkehendak lain. Adit tidak tertolong. Ia menghembuskan nafas terakhirnya bersamaku saat ambulance menuju rumah sakit.
Sejak saat itu..
Aku sadar...:’(
Cinta itu bukan hanya sekedar fisik...popularitas..
Cinta itu tak perlu alasan dari A sampai Z..
Cinta itu tulus..adanya di hati...:)

No comments:

Post a Comment