Hai gan.. buat kalian yang lagi pusing ke sana ke mari buat ngelamar kerjaan,,,jangan pesimis! Nih ada info loker buat kalian semua Read More
Saturday, December 13, 2014
Contoh Skripsi
Dalam suatu proses
belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan
media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah
satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus
diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis
tugas, dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran
berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media
pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
guru.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengakibatkan read ore
Daftar Judul Skipsi untuk Sistem Informasi
Haiii guys...lama gak nulis nih. Kali ini gue pengen posting soal skripsi. Yupp...tugas akhir buat mahasiswa akhir buat bisa pake toga di acaran lulusan nanti. sekarang sih jaman2nya ngurus judul buat anak semester 7. Nah...Kali ini aku mau posting soal judul skripsi buat anak informatika. Yaa...khusus buat mahasiswa tingkat akhir yang lagi pengen nyari inspirasi buat nulis tugas akhir. Read more...
Friday, November 14, 2014
POTENSIOMETER
Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.
PRINSIP KERJA TRAFO
Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan
atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3
komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input,
kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang
berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.
PRINSIP KERJA TRANSISOR
Transistor
adalah suatu komponen aktif yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Ada dua jenis
transistor, yaitu NPN dan PNP.
PRINSIP KERJA DIODE
Diode memberikan
resistansi yang sangat rendah
terhadap aliran arus pada satu arah dan resistansi yang sangat tinggi pada arah
yang berlawanan. Karakteristik ini memungkinkan diode digunakan dalam
aplikasi-aplikasi yang menuntut rangkaian
untuk memberikan tanggapan yang berbeda sesuai dengan arus yang mengalir
di dalamnya.
Teknik Pengambilan Sampel
Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ada beberapa jenis yaitu:
- Unrestricted Random Sampling yaitu sampel yang ditarik tanpa pengelompokan sebelumnya atau langsung. terbagi atas dua yaitu simple random sample dan sistematic random sample.
Sunday, November 9, 2014
Mengapa kita tidak bisa lepas dari TV ??
Sekarang ini TV sudah menjadi sesuatu yang umum. setiap rumah umumnya memiliki lebih dari satu TV. Tanpa diadakan survey pun sudah barang tentu jika setiap keluarga umumnya memiliki televisi di rumah masing-masing. read more
Tipe Cowok yang Pas Dijadikan Pacar
Nah, setiap cewek pasti punya tipe cowok idaman masing-masing. Misalnya karena cowok cakep, pinter, mapan, dan banyak lagi deh. Ada pula yang tertarik dengan cowok populer yang diidolakan semua kaum hawa. Namun, ada beberapa tipe cowok yang cocok dijadikan pacar., yaitu read more
Monday, November 3, 2014
RPP DINAMIKA ROTASI
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Satuan
Pendidikan : Sekolah
Menengah Atas
Kelas/
Semester : XI / Genap
Pokok/Materi
pokok : Fisika/Dinamika Rotasi
Alokasi
Waktu : 2 x 2 Jam
Pelajaran (4x45 menit)
A.
Kompetensi Inti
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati
dan mengamalkan periaku
MEDIA PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
A. Kompetensi
Inti
1.
Menghayati
dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati
dan mengamalkan periaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
DIODE
1. Basic
Method
Diode is a
semiconductor device connection P - N simplest possessing a current in one
direction only. Thinning and thickening of the depletion layer of the junction
between the key properties of the diode connection of P - N. In contrast to a
resistor, a diode does not behave linearly on the applied voltage diodes
instead produces the characteristic I - V is exponential.
Diffraction
In general, diffraction occurs when waves pass through small openings, around obstacles, or past sharp edges, as shown in Figure below. When an opaque object is placed between a point source of light and a screen, no sharp boundary exists on the screen between a shadowed region and an illuminated region. The illuminated region above the shadow of the object contains alternating light and dark fringes. Such a display is called a diffraction pattern.
Eyes
1. Eye Structure
The optical devices as a whole cannot be
separated from the two parts of the organ and the organ part in the outer
organs. The shape is round and slightly flattened inclined on the inside
consists of:
Outside
Wednesday, October 29, 2014
HUBUNGAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT
Sain dan Teknologi
merupakan suatu masalah yang urgen dalam masyarakat terutama untuk kehidupan
manusia. Perihal apapun tidak lepas dari campur tangan sains dan teknologi.
Karena peranannya yang sangat besar itulah sehingga kita perlu mengetahui apa
yang di maksud dengan sains dan teknologi serta apakah terdapat keterkaitan
antara sains dan teknologi dengan nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat
baik nilai sosial, moral dan budaya.
ONTOLOGI
EPISTIMOLOGI
AXIOLOGY
SAINS
Masyarakat
|
Teknologi
|
Filsafat ilmu beserta cabang-cabangnya secara sederhana terbagi menjadi
tiga macam yang menjadi lahan kerja filsafat, nyaitu ontologi, epistemologi dan
aksiologi. Ketiga dari lahan garapan filsafat tersebut termuat dalam tiga
pertanyaan dimana dalam ontologi bertanya tentang apa. Pertanyaan apa tersebut
merupakan pertanyaan dasar dari sesuatu. Sedangkan dalam epistemologi
mengenalinya dengan menggunakan pertanyaan mengapa. Pertanyaan mengapa ini
merupakan kelanjutan dari mengetahui dasar dan pertanyaan mengapa merupakan
kajian bagaimana cara mengetahuinya tersebut. Sedangkan untuk aksiologi
merupakan kelanjutan dari dari epistemologi dengan menggunakan pertanyaan
bagaimana. Pertanyaan bagaimana tersebut merupakan kelanjutan dari setelah
mengetahui dan cara mengetahuinya diteruskan dengan bagaimanakah sikap kita
selanjutnya.
a. Ontologi
Objek yang menjadi
kajian dalam ontologi tersebut adalah realitas yang ada. Ontologi adalah studi
tentang yang ada yang universal, dengan mencari pemikiran semesta universal.
Ontologi berusaha mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan atau
menjelaskan yang ada dalam setiap bentuknya. Ontologi merupakan studi yang
terdalam dari setiap hakekat kenyataan, seperti dapatkah manusia
sungguh-sungguh memilih, apakah ada Tuhan, apakah nyata dalam hakekat material
ataukah spiritual, apak jiwa sungguh dapat dibedakan dengan badan.
b. Epistemologi
Epistemologi studi
tentang asal usul hakekat dan jangkauan pengetahuan. Apakah pengalaman
merupakan satu-satunya sumber pengetahuan. Apakah yang menyebabkan suatu
keyakinan benar dan yang lain salah. Adakah soal-soal penting yang tidak dapat
dijawab dengan sains dan dapatkah kita mengetahui pikiran dan perasaan orang
lain. Pengkajian dari epistemologi adalah hakekat pengetahuan yang terdiri
empat pokok persoalan pengetahuan seperti keabsahan, struktur, batas dan sumber.
c. Aksiologi
Aksiologi atau etika
studi tentang prinsip-prinsip dan konsep yang mendasari penilaian terhadap
prilaku manusia. Contohnya tindakan yang membedakan benar atau salah menurut
moral, apakah kesenangan merupakan ukuran dapat dikatakan sebagai ukuran yang
baik, apakah putusan moral bertindak sewenang-wenang atau bertindak sekehendak
hati. Sedangkan estetika studi yang mendasarkan prinsip yang mendasari
penilaian kita atas berbagai bentuk seni. Apakah tujuan seni, apa peranan rasa
dalam pertimbangan estetis, bagaimana kita mengenal sebuah karya besar seni.
Teknologi sebenarnya
merupakan peranan ilmu pengetahuan untuk mengungkap aspek kehidupan manusia
atau isi alam semesta. Oleh karenanya sering pula dipakai terminologi ilmu dan
teknologi (sains dan teknologi). Maka, sesungguhnya makna teknologi yaitu
memunculkan atau melakukan penangkapan bagi suatu hal yang tersembunyi.
Secara langsung ataupun
tidak, masyarakat kurang memahami secara detail peranan sains dan teknologi
dalam kehidupan. Mereka hanya merasakannya dalam kehidupan saja. Pada zaman
sekarang ini, teknologi telah menjamur dan membudaya bahkan menyentuh hampir
semua aspek kehidupan masyarakat. Manusia memang memiliki hubungan yang erat
dengan teknologi dan sains begitupun sebaliknya. Dari uraian tersebut terlihat
jelas betapa pentingnya untuk mempelajari keterkaitan antara sains dan
teknologi dengan kehidupan masyarakat, karena bagaimanapun itu berguna untuk
kemakmuran dan kesejahtraan manusia.
A. Pengertian Sains, Teknologi, dan Masyarakat
1.
Sains
Sains adalah sebuah ilmu yang berkaitan dengan keadaan alam
sekitar kita, baik penemuan baru dalam bidang keilmuan, teori-teori baru yang
dikemukakan oleh para ahli dan keadaan perubahan lingkungan yang lainya. Sains
sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk
melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala
alam. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah
kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitatif.
Sains merupakan pengetahuan teoritis yang disusun secara khusus
melalui metode ilmiah dengan melakukan pengamatan. Perlu kita ketahui bersama
bahwa sains terdiri dari tiga elemen esensial yaitu dengan pencarian pemahaman,
memiliki hukum –hukum atau prinsip-prinsip dari generalitas paling tinggi dan
dapat diuji secara eksperimen. Akan tetapi pengertian sains tidak sampai pada hal itu saja, sebab banyak
perumusan lain yang berusa
menjelaskan perihal sains seperti yang nampak pada definisi Carin (1993)
mendefinisikan sains sebagai “ suatu kemampuan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis yang dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala
alam”.
2. Teknologi
Kata teknologi berasal dari bahasa ”texere” yang
berarti menyusun atau membangun. Akan tetapi, dikalangan masyarakat yang pada
umumnya mengartikan teknologi sebatas pada penggunaan mesin dan sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, yang pada kenyataan bahwa
teknologi tidak terbatas pada penggunaan mesin itu saja.
Teknologi adalah sesuatu yang dapat
membuat orang lebih mudah dan simple dalam melakukan pekerjaanya. Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam
skala global.
Tetapi, tidak semua teknologi digunakan
untuk tujuan damai. Pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah,
dari pentungan sampai senjata nuklir. Seperti halnya menurut Gorokhov (1998)
yang menyatakan bahwa teknologi memiliki tiga makna prinsip yaitu:
a. Teknologi (secara teknis) sebagai
agrerat dari semua artifak-artifak manusia yang dipergunakan, mulai dari
perkakas sampai dengan sistem teknologis kompleks yang berskala besar.
b.
Teknologi sebagai agregat dari seluruh
aktivitas teknis, penemuan yang bersifat penciptaan dan penemuan, riset dan
pengembangan, dan tahapan-tahapan dalam penciptaan teknologis yang berhasil,
serta penyebarannya ke masyarakat secara luas.
c.
Teknologi sebagai agregat dari keseluruhan
pengetahuan teknis, mulai dari teknik yang sangat khusus dan praktik-praktiknya
sampai pada sistem teknologis-saintifik teoretis termasuk pengetahuan mengenai
perekayasaan.
B. Hubungan antara Perkembangan Sains dan Perkembangan Teknologi
Dalam
penerapannya,ilmu pengetahuan secara otomatis menghasilkan apa yang disebut
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, maka kita pun mengenal istilah IPTEK(Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi). Ilmu pengetahuan bersifat teoritis dan tidak berbentuk sedangkan
teknologi bersifat praktis dan berbentuk. Pada hakikatnya, ilmu pengetahuan
dipelajari untuk mengembangkan dan memperkokoh eksistensi manusia di bumi.
Teknologi diciptakan untuk meringankan dan membebaskan manusia dari
kesulitan-kesulitan hidupnya yang sarat dengan keterbatasan. Apa yang tadinya
dikerjakan oleh tangan manusia telah digantikan oleh mesin sehingga lebih
efektif dan efisien.
Pada hakekatnya sains
merupakan sebuah produk dan proses. Sains melandasi perkembangan teknologi,
sedangkan teknologi menunjang perkembangan sains. Pada umumnya sains digunakan
untuk aktivitas dalam upaya memperoleh penjelasan tentang objek dan fenomena
alam. Sedangkan teknologi merupakan aplikasi sains yang
dapat dijadikan upaya untuk mendapatkan suatu produk yang dilakukan
oleh manusia dengan memanfaatkan perangkat-perangkat atau peralatan, proses dan
sumberdayanya.
Dalam artian lain sains
merupakan ilmu yang sistematisasi, metodis dan logis yang diperoleh melalui
penelitian. Penelitian ini merupakan penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam
taraf keilmuan. Penelitian memegang peranan dalam :
1. Membantu manusia memperoleh pengetahuan
2. Memperoleh jawaban suatu pertanyaan
3. Memberikan pemecahan atas suatu masalah.
Dari hal tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu
mendorong munculnya teknologi dengan teknologi mendorong adanya penelitian,
dari penelitian tersebut menghasilkan ilmu pengetahuan baru yang kemudian
memunculkan teknologi baru. Dengan demikian sains dan teknologi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang cukup pesat
sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan
masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek
adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah,
cepat dan aman.
Namun dalam penerapannya,ilmu pengetahuan selalu mempunyai bias
negatif dan destruktif. Sekarang ini manusia justru terjebak ke dalam budaya
konsumerisme sebagai akibat dari ketergantungan manusia akan teknologi. Perkembangan
dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka
kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia
dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek
yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Bagi
masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan
memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan
kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan
dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan
bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam
peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari
dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim
dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran
ataupun solusi dari
masalah-masalah kemanusiaan.
Hubungan
perkembangan sains dengan perkembangan di bidang teknologi bisa dikatakan
saling memiliki keterkaitan. Misalnya, seandainya manusia tidak pernah
menemukan kandungan besi dari bumi, maka sekarang pasti tidak ada barang-barang
yang terbuat dari besi. Contohnya: Komputer, pisau, bahkan sendok besi. Beitu
pula sebaliknya, jika perkembangan teknologi sedang pesat, maka sudah pasti
perkembangan sains saat itu sedang berkembang dengan pesat pula.
C. Hubungan antara Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pada dasarnya pendekatan
sains teknologi dan masyarakat dalam pandangan ilmu-ilmu sosial memberikan
pemahaman mengenai kepekaan penilaian seseorang terhadap dampak lingkungan.
Keputusan yang dibuat oleh masyarakat biasanya memerlukan penggunaan teknologi
untuk melaksanakannya. Bahkan, masyarakat dan ilmu pengetahuan (sains)
membutuhkan teknologi sebagai sarana untuk menyimpan dan mencari informasi.
Berdasarkan hal tersebut
kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa sains, teknologi dan niali sosial
masyarakat saling terkait satu sama lain. Hal ini sesuai dengan penjelasan
Widyatiningtyas, 2009 yang menyatakan bahwa ”sains merupakan suatu tubuh
pengetahuan dan proses penemuan pengetahuan. Teknologi merupakan suatu perangkat
keras ataupun perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah bagi
pemenuhan kebutuhan manusia. Sedangkan masyarakat adalah sekelompok manusia
yang memiliki wilayah, kebutuhan, dan norma-norma sosial tertentu”.
Contohnya : Seorang anak
sebagai anggota masyarakat dengan kelas sebagai ruang belajar sains. Dalam
pengalaman belajar yang ditempuhnya, anak tersebut dapat mengidentifikasi
potensi masalah, mengumpulkan data yang berkaitan dengan suatu masalah,
mempertimbangkankan solusi alternatif dan mempertimbangkan konsekuensi
berdasarkan keputusan tertentu di dukung dengan adanya teknologi untuk
mempublikasikan hasil penemuannya yang dimana hal itu dapat bermanfaat bagi
masyarakat. Kata "kebudayaan" berasal dari kata Sansekerta yaitu
buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau
"akal". Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang
bersangkutan dengan akal. Kebudayaan adalah hasil karya manusia, yang meliputi
hasil akal, rasa, dan kehendak manusia. Oleh karena itu maka kebudayaan tidak
pernah berhenti, terus berlangsung sepanjang zaman, dan merupakan suatu proses
yang memerlukan waktu yang panjang untuk memenuhi keinginan manusia untuk lebih
berkualiatas.
Apabila kebudayaan
adalah hasil karya manusia, maka ilmu sebagai hasil akal pikir manusia juga
merupakan kebudayaan. Namun, ilmu dapat dikatakan sebagai hasil akhir dalam
perkembangan mental manusia dan dapat dianggap sebagai hasil yang paling
optimal dalam kebudayaan manusia.
Ilmu adalah bagian dari
pengetahuan yang dapat berupa sains. Untuk mendapatkan ilmu diperlukan
cara-cara tertentu yaitu memerlukan suatu metode dan mempergunakan sistem,
mempunyai obyek formal dan obyek material yang kemudian dapat ditunjang dengan
adanya teknologi.
Selain ilmu merupakan
unsur dari kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan terdapat hubungan pengaruh
timbal-balik. Perkembangan ilmu tergantung pada perkembangan kebudayaan,
sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada kebudayaan. Keadaan
sosial dan kebudayaan, saling tergantung dan saling mendukung. Pada beberapa
kebudayaan, ilmu dapat berkembang dengan subur. Disini ilmu mempunyai peran
ganda yakni mendukung pengembangan kebudayaan dan mengisi pembentukan watak
bangsa.
Dalam bahasa Latin,
etika disebut dengan moral yang memiliki pengertian kebiasaan atau kesusilaan
mengenai baik, buruk, semestinya, benar, salah dalam melakukan suatu hal yang
dapat berupa ide seseorang. Ketika manusia memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk
tujuan praktis, mereka dapat saja hanya memfungsikan idenya, sehingga dapat
dipastikan bahwa manfaat pengetahuan mungkin diarahkan untuk hal-hal yang
destruktif.
Oleh karena itu, pada
tingkat aksiologis, pembicaraan tentang nilai etika(moral) adalah hal yang
mutlak. Nilai ini menyangkut manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemaslahatan manusia itu sendiri. Karena dalam
penerapannya, ilmu pengetahuan juga mempunyai bias negatif dan destruktif, maka
diperlukan nilai dan norma untuk mengendalikan potensi ide manusia ketika hendak
bergelut dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan pengetahuan
yang baik . Di sinilah etika menjadi ketentuan mutlak, yang sangat berperan
penting bagi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan
derajat hidup serta kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.
Contohnya: Dalam membuat
atau memanfaatkan ilmu pengetahuan, moral seseorang sangat di tentukan,
yang dimana apakah orang tersebut akan memunculkan ide buruk atau baik dalam
pemanfaatan ilmu pengetahuannya dengan ditunjang oleh keberadaan teknologi
canggih. Dalam hal ini, apabila seorang memanfaatkan ilmu pengetahuan dengan
lebih mementingkan ego dari pada hati nurani, maka kebaikan yang diperoleh dan
hasil perolehan ilmu pengetahuannya akan sangat minim, sebab tidak berdampak
baik bagi kehidupan masyarakat.
daftar pustaka
HUBUNGAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT
Sain dan Teknologi
merupakan suatu masalah yang urgen dalam masyarakat terutama untuk kehidupan
manusia. Perihal apapun tidak lepas dari campur tangan sains dan teknologi.
Karena peranannya yang sangat besar itulah sehingga kita perlu mengetahui apa
yang di maksud dengan sains dan teknologi serta apakah terdapat keterkaitan
antara sains dan teknologi dengan nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat
baik nilai sosial, moral dan budaya.
ONTOLOGI
EPISTIMOLOGI
AXIOLOGY
SAINS
Masyarakat
|
Teknologi
|
Filsafat ilmu beserta cabang-cabangnya secara sederhana terbagi menjadi
tiga macam yang menjadi lahan kerja filsafat, nyaitu ontologi, epistemologi dan
aksiologi. Ketiga dari lahan garapan filsafat tersebut termuat dalam tiga
pertanyaan dimana dalam ontologi bertanya tentang apa. Pertanyaan apa tersebut
merupakan pertanyaan dasar dari sesuatu. Sedangkan dalam epistemologi
mengenalinya dengan menggunakan pertanyaan mengapa. Pertanyaan mengapa ini
merupakan kelanjutan dari mengetahui dasar dan pertanyaan mengapa merupakan
kajian bagaimana cara mengetahuinya tersebut. Sedangkan untuk aksiologi
merupakan kelanjutan dari dari epistemologi dengan menggunakan pertanyaan
bagaimana. Pertanyaan bagaimana tersebut merupakan kelanjutan dari setelah
mengetahui dan cara mengetahuinya diteruskan dengan bagaimanakah sikap kita
selanjutnya.
a. Ontologi
Objek yang menjadi
kajian dalam ontologi tersebut adalah realitas yang ada. Ontologi adalah studi
tentang yang ada yang universal, dengan mencari pemikiran semesta universal.
Ontologi berusaha mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan atau
menjelaskan yang ada dalam setiap bentuknya. Ontologi merupakan studi yang
terdalam dari setiap hakekat kenyataan, seperti dapatkah manusia
sungguh-sungguh memilih, apakah ada Tuhan, apakah nyata dalam hakekat material
ataukah spiritual, apak jiwa sungguh dapat dibedakan dengan badan.
b. Epistemologi
Epistemologi studi
tentang asal usul hakekat dan jangkauan pengetahuan. Apakah pengalaman
merupakan satu-satunya sumber pengetahuan. Apakah yang menyebabkan suatu
keyakinan benar dan yang lain salah. Adakah soal-soal penting yang tidak dapat
dijawab dengan sains dan dapatkah kita mengetahui pikiran dan perasaan orang
lain. Pengkajian dari epistemologi adalah hakekat pengetahuan yang terdiri
empat pokok persoalan pengetahuan seperti keabsahan, struktur, batas dan sumber.
c. Aksiologi
Aksiologi atau etika
studi tentang prinsip-prinsip dan konsep yang mendasari penilaian terhadap
prilaku manusia. Contohnya tindakan yang membedakan benar atau salah menurut
moral, apakah kesenangan merupakan ukuran dapat dikatakan sebagai ukuran yang
baik, apakah putusan moral bertindak sewenang-wenang atau bertindak sekehendak
hati. Sedangkan estetika studi yang mendasarkan prinsip yang mendasari
penilaian kita atas berbagai bentuk seni. Apakah tujuan seni, apa peranan rasa
dalam pertimbangan estetis, bagaimana kita mengenal sebuah karya besar seni.
Teknologi sebenarnya
merupakan peranan ilmu pengetahuan untuk mengungkap aspek kehidupan manusia
atau isi alam semesta. Oleh karenanya sering pula dipakai terminologi ilmu dan
teknologi (sains dan teknologi). Maka, sesungguhnya makna teknologi yaitu
memunculkan atau melakukan penangkapan bagi suatu hal yang tersembunyi.
Secara langsung ataupun
tidak, masyarakat kurang memahami secara detail peranan sains dan teknologi
dalam kehidupan. Mereka hanya merasakannya dalam kehidupan saja. Pada zaman
sekarang ini, teknologi telah menjamur dan membudaya bahkan menyentuh hampir
semua aspek kehidupan masyarakat. Manusia memang memiliki hubungan yang erat
dengan teknologi dan sains begitupun sebaliknya. Dari uraian tersebut terlihat
jelas betapa pentingnya untuk mempelajari keterkaitan antara sains dan
teknologi dengan kehidupan masyarakat, karena bagaimanapun itu berguna untuk
kemakmuran dan kesejahtraan manusia.
A. Pengertian Sains, Teknologi, dan Masyarakat
1.
Sains
Sains adalah sebuah ilmu yang berkaitan dengan keadaan alam
sekitar kita, baik penemuan baru dalam bidang keilmuan, teori-teori baru yang
dikemukakan oleh para ahli dan keadaan perubahan lingkungan yang lainya. Sains
sebagai proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk
melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala
alam. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah
kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitatif.
Sains merupakan pengetahuan teoritis yang disusun secara khusus
melalui metode ilmiah dengan melakukan pengamatan. Perlu kita ketahui bersama
bahwa sains terdiri dari tiga elemen esensial yaitu dengan pencarian pemahaman,
memiliki hukum –hukum atau prinsip-prinsip dari generalitas paling tinggi dan
dapat diuji secara eksperimen. Akan tetapi pengertian sains tidak sampai pada hal itu saja, sebab banyak
perumusan lain yang berusa
menjelaskan perihal sains seperti yang nampak pada definisi Carin (1993)
mendefinisikan sains sebagai “ suatu kemampuan pengetahuan yang tersusun secara
sistematis yang dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala
alam”.
2. Teknologi
Kata teknologi berasal dari bahasa ”texere” yang
berarti menyusun atau membangun. Akan tetapi, dikalangan masyarakat yang pada
umumnya mengartikan teknologi sebatas pada penggunaan mesin dan sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, yang pada kenyataan bahwa
teknologi tidak terbatas pada penggunaan mesin itu saja.
Teknologi adalah sesuatu yang dapat
membuat orang lebih mudah dan simple dalam melakukan pekerjaanya. Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam
skala global.
Tetapi, tidak semua teknologi digunakan
untuk tujuan damai. Pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah,
dari pentungan sampai senjata nuklir. Seperti halnya menurut Gorokhov (1998)
yang menyatakan bahwa teknologi memiliki tiga makna prinsip yaitu:
a. Teknologi (secara teknis) sebagai
agrerat dari semua artifak-artifak manusia yang dipergunakan, mulai dari
perkakas sampai dengan sistem teknologis kompleks yang berskala besar.
b.
Teknologi sebagai agregat dari seluruh
aktivitas teknis, penemuan yang bersifat penciptaan dan penemuan, riset dan
pengembangan, dan tahapan-tahapan dalam penciptaan teknologis yang berhasil,
serta penyebarannya ke masyarakat secara luas.
c.
Teknologi sebagai agregat dari keseluruhan
pengetahuan teknis, mulai dari teknik yang sangat khusus dan praktik-praktiknya
sampai pada sistem teknologis-saintifik teoretis termasuk pengetahuan mengenai
perekayasaan.
B. Hubungan antara Perkembangan Sains dan Perkembangan Teknologi
Dalam
penerapannya,ilmu pengetahuan secara otomatis menghasilkan apa yang disebut
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, maka kita pun mengenal istilah IPTEK(Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi). Ilmu pengetahuan bersifat teoritis dan tidak berbentuk sedangkan
teknologi bersifat praktis dan berbentuk. Pada hakikatnya, ilmu pengetahuan
dipelajari untuk mengembangkan dan memperkokoh eksistensi manusia di bumi.
Teknologi diciptakan untuk meringankan dan membebaskan manusia dari
kesulitan-kesulitan hidupnya yang sarat dengan keterbatasan. Apa yang tadinya
dikerjakan oleh tangan manusia telah digantikan oleh mesin sehingga lebih
efektif dan efisien.
Pada hakekatnya sains
merupakan sebuah produk dan proses. Sains melandasi perkembangan teknologi,
sedangkan teknologi menunjang perkembangan sains. Pada umumnya sains digunakan
untuk aktivitas dalam upaya memperoleh penjelasan tentang objek dan fenomena
alam. Sedangkan teknologi merupakan aplikasi sains yang
dapat dijadikan upaya untuk mendapatkan suatu produk yang dilakukan
oleh manusia dengan memanfaatkan perangkat-perangkat atau peralatan, proses dan
sumberdayanya.
Dalam artian lain sains
merupakan ilmu yang sistematisasi, metodis dan logis yang diperoleh melalui
penelitian. Penelitian ini merupakan penyaluran hasrat ingin tahu manusia dalam
taraf keilmuan. Penelitian memegang peranan dalam :
1. Membantu manusia memperoleh pengetahuan
2. Memperoleh jawaban suatu pertanyaan
3. Memberikan pemecahan atas suatu masalah.
Dari hal tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa ilmu pengetahuan itu
mendorong munculnya teknologi dengan teknologi mendorong adanya penelitian,
dari penelitian tersebut menghasilkan ilmu pengetahuan baru yang kemudian
memunculkan teknologi baru. Dengan demikian sains dan teknologi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang cukup pesat
sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan
masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek
adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah,
cepat dan aman.
Namun dalam penerapannya,ilmu pengetahuan selalu mempunyai bias
negatif dan destruktif. Sekarang ini manusia justru terjebak ke dalam budaya
konsumerisme sebagai akibat dari ketergantungan manusia akan teknologi. Perkembangan
dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat
mesin-mesin otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalihfungsikan tenaga otot
manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka
kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia
dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Ringkas kata, kemajuan iptek
yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Bagi
masyarakat sekarang, iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek
dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan
memuja iptek sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan
kefanaan dunia. Iptek diyakini akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan
dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia
tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan
bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia. Dalam
peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari
dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun iptek mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim
dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang
manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus
mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal moral
kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran
ataupun solusi dari
masalah-masalah kemanusiaan.
Hubungan
perkembangan sains dengan perkembangan di bidang teknologi bisa dikatakan
saling memiliki keterkaitan. Misalnya, seandainya manusia tidak pernah
menemukan kandungan besi dari bumi, maka sekarang pasti tidak ada barang-barang
yang terbuat dari besi. Contohnya: Komputer, pisau, bahkan sendok besi. Beitu
pula sebaliknya, jika perkembangan teknologi sedang pesat, maka sudah pasti
perkembangan sains saat itu sedang berkembang dengan pesat pula.
C. Hubungan antara Sains, Teknologi, dan Masyarakat
Pada dasarnya pendekatan
sains teknologi dan masyarakat dalam pandangan ilmu-ilmu sosial memberikan
pemahaman mengenai kepekaan penilaian seseorang terhadap dampak lingkungan.
Keputusan yang dibuat oleh masyarakat biasanya memerlukan penggunaan teknologi
untuk melaksanakannya. Bahkan, masyarakat dan ilmu pengetahuan (sains)
membutuhkan teknologi sebagai sarana untuk menyimpan dan mencari informasi.
Berdasarkan hal tersebut
kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa sains, teknologi dan niali sosial
masyarakat saling terkait satu sama lain. Hal ini sesuai dengan penjelasan
Widyatiningtyas, 2009 yang menyatakan bahwa ”sains merupakan suatu tubuh
pengetahuan dan proses penemuan pengetahuan. Teknologi merupakan suatu perangkat
keras ataupun perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah bagi
pemenuhan kebutuhan manusia. Sedangkan masyarakat adalah sekelompok manusia
yang memiliki wilayah, kebutuhan, dan norma-norma sosial tertentu”.
Contohnya : Seorang anak
sebagai anggota masyarakat dengan kelas sebagai ruang belajar sains. Dalam
pengalaman belajar yang ditempuhnya, anak tersebut dapat mengidentifikasi
potensi masalah, mengumpulkan data yang berkaitan dengan suatu masalah,
mempertimbangkankan solusi alternatif dan mempertimbangkan konsekuensi
berdasarkan keputusan tertentu di dukung dengan adanya teknologi untuk
mempublikasikan hasil penemuannya yang dimana hal itu dapat bermanfaat bagi
masyarakat. Kata "kebudayaan" berasal dari kata Sansekerta yaitu
buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau
"akal". Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang
bersangkutan dengan akal. Kebudayaan adalah hasil karya manusia, yang meliputi
hasil akal, rasa, dan kehendak manusia. Oleh karena itu maka kebudayaan tidak
pernah berhenti, terus berlangsung sepanjang zaman, dan merupakan suatu proses
yang memerlukan waktu yang panjang untuk memenuhi keinginan manusia untuk lebih
berkualiatas.
Apabila kebudayaan
adalah hasil karya manusia, maka ilmu sebagai hasil akal pikir manusia juga
merupakan kebudayaan. Namun, ilmu dapat dikatakan sebagai hasil akhir dalam
perkembangan mental manusia dan dapat dianggap sebagai hasil yang paling
optimal dalam kebudayaan manusia.
Ilmu adalah bagian dari
pengetahuan yang dapat berupa sains. Untuk mendapatkan ilmu diperlukan
cara-cara tertentu yaitu memerlukan suatu metode dan mempergunakan sistem,
mempunyai obyek formal dan obyek material yang kemudian dapat ditunjang dengan
adanya teknologi.
Selain ilmu merupakan
unsur dari kebudayaan, antara ilmu dan kebudayaan terdapat hubungan pengaruh
timbal-balik. Perkembangan ilmu tergantung pada perkembangan kebudayaan,
sedangkan perkembangan ilmu dapat memberikan pengaruh pada kebudayaan. Keadaan
sosial dan kebudayaan, saling tergantung dan saling mendukung. Pada beberapa
kebudayaan, ilmu dapat berkembang dengan subur. Disini ilmu mempunyai peran
ganda yakni mendukung pengembangan kebudayaan dan mengisi pembentukan watak
bangsa.
Dalam bahasa Latin,
etika disebut dengan moral yang memiliki pengertian kebiasaan atau kesusilaan
mengenai baik, buruk, semestinya, benar, salah dalam melakukan suatu hal yang
dapat berupa ide seseorang. Ketika manusia memanfaatkan ilmu pengetahuan untuk
tujuan praktis, mereka dapat saja hanya memfungsikan idenya, sehingga dapat
dipastikan bahwa manfaat pengetahuan mungkin diarahkan untuk hal-hal yang
destruktif.
Oleh karena itu, pada
tingkat aksiologis, pembicaraan tentang nilai etika(moral) adalah hal yang
mutlak. Nilai ini menyangkut manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan untuk
dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemaslahatan manusia itu sendiri. Karena dalam
penerapannya, ilmu pengetahuan juga mempunyai bias negatif dan destruktif, maka
diperlukan nilai dan norma untuk mengendalikan potensi ide manusia ketika hendak
bergelut dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan sehingga menghasilkan pengetahuan
yang baik . Di sinilah etika menjadi ketentuan mutlak, yang sangat berperan
penting bagi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan
derajat hidup serta kesejahteraan dan kebahagiaan manusia.
Contohnya: Dalam membuat
atau memanfaatkan ilmu pengetahuan, moral seseorang sangat di tentukan,
yang dimana apakah orang tersebut akan memunculkan ide buruk atau baik dalam
pemanfaatan ilmu pengetahuannya dengan ditunjang oleh keberadaan teknologi
canggih. Dalam hal ini, apabila seorang memanfaatkan ilmu pengetahuan dengan
lebih mementingkan ego dari pada hati nurani, maka kebaikan yang diperoleh dan
hasil perolehan ilmu pengetahuannya akan sangat minim, sebab tidak berdampak
baik bagi kehidupan masyarakat.
daftar pustaka
Subscribe to:
Posts (Atom)